Sebelumnya saya mohon maaf jika sekiranya posting saya ini tidak berkenan di hati pengunjung blog ini. Dengan posting ini saya tidak bermaksud menyinggung hati atau memberi contoh agar berbuat curang dalam turnamen, dan posting ini semata-mata hanya sharing pengalaman tentang apa yang memang pernah terjadi di dunia catur demi kebaikan dan kemajuan catur kkita bersama. Semoga sharing ini bisa dijadikan cermin untuk para pecatur (termasuk saya sendiri) agar sekecil mungkin berbuat tidak sportif. Juga untuk rekan-rekan wasit catur informasi ini bisa dijadikan sedikit petunjuk agar bisa mengawasi para peserta untuk mencegah peserta turnamen berbuat tidak normal, dan memberi hukuman (baca pembinaan) kepada peserta yang terbukti secara sah dan meyakinkan berbuat 'dosa'.
Bagi para insan catur yang mengaku MENCINTAI permainan catur tentu TIDAK TEGA menodai permainan ini dengan tindakan-tindakan yang tidak terpuji. Ternyata kecurangan catur ini varasinya banyak, layaknya varian opening catur yang beraneka ragam. Tidak bisa dikombinasi caturnya, ya ... orangnya saja yang di-kombin!
Berikut kecurangan-kecurangan yang pernah terjadi dan mungkin akan terjadi dalam permainan catur:
1.Mengatur/Memanipulasi hasil pertandingan
Kecurangan ini yang paling banyak terjadi pada turnamen catur. Mulai dari yang halus seperti mengatur sebelumnya agar partai berlangsung remis dengan singkat, yang merayu agar dikasihani mendapatkan poin, yang menggoda seperti jual-beli point dengan harga yang menggiurkan, sampai yang kasar dengan intimidasi kepada pemain segala. Silakan para pembaca menilai sendiri DENGAN HATI NURANI masing-masing hal-hal seperti ini curang atau tidak. Semuanya kembali kepada diri kita masing-masing. Maaf kalo kalimat pembuka saya ini tidak berkenan di hati teman-teman.
2.Mendapatkan bantuan langkah-langkah catur dari pihak lain
Ini juga sering saya lihat di turnamen, meskipun frekuensinya tidak sebanyak yang No.1. Kecurangan biasanya dilakukan dengan cara keluar dari arena permainan dan kemudian menunggu temannya yang lebih pandai (baik itu sebagai pemain juga atau sebgai penonton) dan dengan cepat MEMBISIKI LANGKAH jawaban dari posisinya. Sudah tentu yang membisiki tadi telah melihat dan menganalisa dengan seksama permainan pecatur yang bertanya tadi. Kejadian seperti ini mudah sekali terjadi pada turnamen, dimana pecatur membawa groupnya yang berisi banyak pecatur kuat dan mereka bisa saja berjanji untuk saling tolong menolong (baca MEMBERI INFO) bocoran langkah kepada temannya yang kesulitan. Kepada teman-teman wasit bisa lebih waspada menyikapi fenomena ini. Terserah bagaimana penanganannya. Bahkan kecurangan ini bisa dilakukan via sms seperti yang lagi heboh saat ini yaitu kasus di Dubai Open 2008 dimana pecatur dari Iran bermain curang dengan bantuan sms dari temannya yang memantau partainya dari rumah via internet. Percasi sebenarnya telah berusaha mengharamkan memakai HP jika sedang bertanding (HP berbunyi, berarti kalah). Tapi bagaimana jika HPnya di-silent atau dibuat 'getar' yang halus tanpa suara? proses kecurangan tetap bisa dilakukan bukan? Mungkin lebih baik lagi kalo peserta DILARANG MEMBAWA HP saat bertanding.
3.Mendapatkan bantuan langkah-langkah catur dari komputer/PDA/Ponsel
Nah... kecurangan ini, jarang saya lihat pada turnamen di Indonesia. Tapi tidak mustahil pula dilakukan. Dengan laptop kecil (UMPC) atau PDA high-end dan program catur canggih lengkap dengan databasenya merupakan senjata yang sangat ampuh untuk menganalisa langkah dengan akurasi tinggi. Saat turnamen posisi dicatat dalam otaknya, kemudian peserta ini pura-pura ke toliet membawa PDA (UMPCnya) dan kemudian 'menganalisa partainya di toliet ini. Keluar dari ruangan ini si curang telah mendapatkan langkah yang akurat dari komputer. Kasus dunia pernah beberapa kali kejadian hal semacam ini, contohnya adalah pecatur India Umakant Sharma pada Desember 2006 yang menggunakan bantuan komputer yang dihubungkan via blutooth di topinya sehingga dia diskors oleh organisasi catur India selama 10 tahun. Juga masih hangat di ingatan kita bagaimana cemarnya nama GM Vladimir Kramnik ketika dituduh menggunakan 'cheating' (bantuan curang) komputer karena seringnya bolak-blaik ke toilet saat dwi tarung lawan GM Veselin Topalov beberapa tahun yang lalu. Sehingga pihak Kramnik mendapatkan protes keras dari kubu Topalov.
4.Melakukan intimidasi dan hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi lawan
Hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi lawan yang dilakukan dengan kesengajaan berarti merupakan suatu kecurangan yang tidak sportif. Saya melihat memang ada pecatur yang hampir selalu membuat ulah selama di turnamen. Entah dengan cara menggangu 'chess clocknya', mengganggu lawan dengan kata-kata yang tidak pantas, mencari-cari kesalahan lawan, dan hal-hal lain yang tidak terpuji.
5.Merubah letak buah catur atau melakukan langkah tidak sah (biasanya terjadi saat waktu kedua pihak sama-sama krisis waktu kurang dari 1 menit )
Saya juga melihat kecurangan ini di turnamen. Saya amati beberapa pecatur melakukan kecurangan saat 'krisis waktu' (kedua-duanya) sehingga kedua pecatur melakukan langkah-langkah kilatnya. Dan saat 'kungfu catur' ini berlangsung si curang dengan sengaja menjatuhkan dan kemudian merubah letaknya dengan cara yang samar. Jelas kalo kedua pecatur krisis, keduanya tidak mencatat notasi, tidak ada notasi berarti tidak ada bukti (apalagi kalo saat itu tidak penonton yang dekat-dekat dengan mejanya yang bisa berlaku sebagai saksi). Di sini si curang memanfaatkan situasi ini.
6.Melakukan perubahan pairing komputer/unpair (bisa dilakukan oleh wasit)
Wasit komputer adalah insan catur yang diberi mandat dan kepercayaan tinggi oleh peserta dan panitia untuk berbuat adil dalam sebuah turnamen catur. Wasit yang melakukan kecurangan jelas terkutuk dan merupakan pengkhianatan yang berat. Jika wasit diketahui melakukann hal seperti ini, sangsi berat harus diberlakukan. Dengan iming-iming 'ongkos lelah' yang menggiurkan (bikin menelan ludah) dari beberapa peserta atau bahkan panitia tuan rumah, si wasit bisa 'goyah' imannya. Jadi berhatilah-hatilah teman yang berprofesi sebagai wasit catur (khususnya wasit pairing komputer). Program-program pairing catur memang ada yang bisa di'unpair' alias diatur lawannya. Maka saya sangat mendukung jika dalam suatu turnamen ada 'wasit komputer' bayangan yang melakukan verifikasi terhadap pairing yang dilakukan oleh wasit utama.
7.Memberi petunjuk kepada temannya yang masih main dalam langkah catur (bisa dilakukan siapa saja, termasuk pemain, wasit atau penonton)
Sejalan dengan kecurangan no.2 dimana peserta meminta bantuan pihak lain mengenai langkah-langkah catur yang dimainkannya, penonton atau peserta lain (temannya) bisa melakukan kecurangan dengan cara membantu rekannya dengan kode-kode dari jarak jauh. Misalnya: tangan pegang-pegang kepala berarti jalan raja, tangan pegang-pegang hidung berarti memberi kode agar jalan buah menteri, kepala digerak-gerakkan berarti pegang kuda, tangan pegang-pegang agu berarti gerak buah gajah, menggigit bibir berarti gerak buah bidak dan lain-lainnya kode bisa diciptakan sendiri. Ini tentu saja akan bikin 'kisruh' 'kejujuran' sebuah turnamen. Jadi jika pemain melihat-lihat sekitarnya (teman yang ada di depan/sampingnya) perlu diwaspadia, karena bisa jadi temannya ini memberi kode kepadanya.
8.Mengkondisikan para peserta agar mengalami kelelahan fisik dan mental (bisa dilakukan oleh tuan rumah)
Ini pernah terjadi juga dan pernah saya alami sendiri. Tempat turnamen sengaja dibuat sejauh mungkin dengan lokasi penginapan. Lokasi penginapan dibuat tidak nyaman, banyak kebisingan dan seterusnya. Hal-hal seperti ini sedikit banyak akan mengganggu konsentrasi peserta selama ikut turnamen (pserta mudah stress). Tuan rumah yang terbukti melakukan hal semacam ini patut disayangkan dan perlu mendapat peringatan keras dari yang berwenang.
9.Memberi keputusan tidak adil / berat sebelah saat menangani kasus dalam pertandingan
Sudah sering terjadi di olahraga manapun bahwa pihak tuan rumah, seringkali mendapatkan bantuan baik langsung maupun tidak langsung dari para wasit catur yang bertugas dalam suatu turnamen. Untuk mencegahnya sangat baik memang kalo dalam setiap turnamen selalu dibentuk dewan hakim (terdiri dari banyak anggota yang berpengalaman dan mempunyai kredibilitas tinggi) untuk mengadili perkara-perkara catur yang terjadi dalam turnamen.
10.Menggunakan peralatan catur yang tidak normal (Buah/Papan Catur,Jam Catur) untuk keuntungan dirinya
Saya melihat ada pecatur yang melakukan kecurangan dengan sengaja men-setting jam catur agar tidak normal. Utamanya jika memegang putih, karena biasanya peratuan dalam turnamen mensyaratkan yang pegang putih wajib menyediakan peralatan catur (papa, buah dan jam catur). Tentu direkayasa mekanik jam caturnya agar jam catur lawan berjalan lebih cepat dari biasanya, dan jam caturnya berlaku lambat. Coba tanyakan kepada tukang jam, bahwa hal seperti ini bisa dilakukan dengan mudah.
Semoga kita semua (utamanya saya sendiri) bisa terhindar dari kecurangan-kecurangan seperti tersebut di atas. Kita perkuat semangat GENS UNA SUMUS, agar kita tidak tega menodai permainan yang kita cintai ini dengan kelakuan-kelakukan yang tidak terpuji. Amiin.
Bagi teman-teman yang merasa ada yang salah/kurang dari posting saya ini, silakan memberi komentarnya/koreksi/tambahannya di bawah.
GENS UNA SUMUS.
Bagi para insan catur yang mengaku MENCINTAI permainan catur tentu TIDAK TEGA menodai permainan ini dengan tindakan-tindakan yang tidak terpuji. Ternyata kecurangan catur ini varasinya banyak, layaknya varian opening catur yang beraneka ragam. Tidak bisa dikombinasi caturnya, ya ... orangnya saja yang di-kombin!
Berikut kecurangan-kecurangan yang pernah terjadi dan mungkin akan terjadi dalam permainan catur:
1.Mengatur/Memanipulasi hasil pertandingan
Kecurangan ini yang paling banyak terjadi pada turnamen catur. Mulai dari yang halus seperti mengatur sebelumnya agar partai berlangsung remis dengan singkat, yang merayu agar dikasihani mendapatkan poin, yang menggoda seperti jual-beli point dengan harga yang menggiurkan, sampai yang kasar dengan intimidasi kepada pemain segala. Silakan para pembaca menilai sendiri DENGAN HATI NURANI masing-masing hal-hal seperti ini curang atau tidak. Semuanya kembali kepada diri kita masing-masing. Maaf kalo kalimat pembuka saya ini tidak berkenan di hati teman-teman.
2.Mendapatkan bantuan langkah-langkah catur dari pihak lain
Ini juga sering saya lihat di turnamen, meskipun frekuensinya tidak sebanyak yang No.1. Kecurangan biasanya dilakukan dengan cara keluar dari arena permainan dan kemudian menunggu temannya yang lebih pandai (baik itu sebagai pemain juga atau sebgai penonton) dan dengan cepat MEMBISIKI LANGKAH jawaban dari posisinya. Sudah tentu yang membisiki tadi telah melihat dan menganalisa dengan seksama permainan pecatur yang bertanya tadi. Kejadian seperti ini mudah sekali terjadi pada turnamen, dimana pecatur membawa groupnya yang berisi banyak pecatur kuat dan mereka bisa saja berjanji untuk saling tolong menolong (baca MEMBERI INFO) bocoran langkah kepada temannya yang kesulitan. Kepada teman-teman wasit bisa lebih waspada menyikapi fenomena ini. Terserah bagaimana penanganannya. Bahkan kecurangan ini bisa dilakukan via sms seperti yang lagi heboh saat ini yaitu kasus di Dubai Open 2008 dimana pecatur dari Iran bermain curang dengan bantuan sms dari temannya yang memantau partainya dari rumah via internet. Percasi sebenarnya telah berusaha mengharamkan memakai HP jika sedang bertanding (HP berbunyi, berarti kalah). Tapi bagaimana jika HPnya di-silent atau dibuat 'getar' yang halus tanpa suara? proses kecurangan tetap bisa dilakukan bukan? Mungkin lebih baik lagi kalo peserta DILARANG MEMBAWA HP saat bertanding.
3.Mendapatkan bantuan langkah-langkah catur dari komputer/PDA/Ponsel
Nah... kecurangan ini, jarang saya lihat pada turnamen di Indonesia. Tapi tidak mustahil pula dilakukan. Dengan laptop kecil (UMPC) atau PDA high-end dan program catur canggih lengkap dengan databasenya merupakan senjata yang sangat ampuh untuk menganalisa langkah dengan akurasi tinggi. Saat turnamen posisi dicatat dalam otaknya, kemudian peserta ini pura-pura ke toliet membawa PDA (UMPCnya) dan kemudian 'menganalisa partainya di toliet ini. Keluar dari ruangan ini si curang telah mendapatkan langkah yang akurat dari komputer. Kasus dunia pernah beberapa kali kejadian hal semacam ini, contohnya adalah pecatur India Umakant Sharma pada Desember 2006 yang menggunakan bantuan komputer yang dihubungkan via blutooth di topinya sehingga dia diskors oleh organisasi catur India selama 10 tahun. Juga masih hangat di ingatan kita bagaimana cemarnya nama GM Vladimir Kramnik ketika dituduh menggunakan 'cheating' (bantuan curang) komputer karena seringnya bolak-blaik ke toilet saat dwi tarung lawan GM Veselin Topalov beberapa tahun yang lalu. Sehingga pihak Kramnik mendapatkan protes keras dari kubu Topalov.
4.Melakukan intimidasi dan hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi lawan
Hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi lawan yang dilakukan dengan kesengajaan berarti merupakan suatu kecurangan yang tidak sportif. Saya melihat memang ada pecatur yang hampir selalu membuat ulah selama di turnamen. Entah dengan cara menggangu 'chess clocknya', mengganggu lawan dengan kata-kata yang tidak pantas, mencari-cari kesalahan lawan, dan hal-hal lain yang tidak terpuji.
5.Merubah letak buah catur atau melakukan langkah tidak sah (biasanya terjadi saat waktu kedua pihak sama-sama krisis waktu kurang dari 1 menit )
Saya juga melihat kecurangan ini di turnamen. Saya amati beberapa pecatur melakukan kecurangan saat 'krisis waktu' (kedua-duanya) sehingga kedua pecatur melakukan langkah-langkah kilatnya. Dan saat 'kungfu catur' ini berlangsung si curang dengan sengaja menjatuhkan dan kemudian merubah letaknya dengan cara yang samar. Jelas kalo kedua pecatur krisis, keduanya tidak mencatat notasi, tidak ada notasi berarti tidak ada bukti (apalagi kalo saat itu tidak penonton yang dekat-dekat dengan mejanya yang bisa berlaku sebagai saksi). Di sini si curang memanfaatkan situasi ini.
6.Melakukan perubahan pairing komputer/unpair (bisa dilakukan oleh wasit)
Wasit komputer adalah insan catur yang diberi mandat dan kepercayaan tinggi oleh peserta dan panitia untuk berbuat adil dalam sebuah turnamen catur. Wasit yang melakukan kecurangan jelas terkutuk dan merupakan pengkhianatan yang berat. Jika wasit diketahui melakukann hal seperti ini, sangsi berat harus diberlakukan. Dengan iming-iming 'ongkos lelah' yang menggiurkan (bikin menelan ludah) dari beberapa peserta atau bahkan panitia tuan rumah, si wasit bisa 'goyah' imannya. Jadi berhatilah-hatilah teman yang berprofesi sebagai wasit catur (khususnya wasit pairing komputer). Program-program pairing catur memang ada yang bisa di'unpair' alias diatur lawannya. Maka saya sangat mendukung jika dalam suatu turnamen ada 'wasit komputer' bayangan yang melakukan verifikasi terhadap pairing yang dilakukan oleh wasit utama.
7.Memberi petunjuk kepada temannya yang masih main dalam langkah catur (bisa dilakukan siapa saja, termasuk pemain, wasit atau penonton)
Sejalan dengan kecurangan no.2 dimana peserta meminta bantuan pihak lain mengenai langkah-langkah catur yang dimainkannya, penonton atau peserta lain (temannya) bisa melakukan kecurangan dengan cara membantu rekannya dengan kode-kode dari jarak jauh. Misalnya: tangan pegang-pegang kepala berarti jalan raja, tangan pegang-pegang hidung berarti memberi kode agar jalan buah menteri, kepala digerak-gerakkan berarti pegang kuda, tangan pegang-pegang agu berarti gerak buah gajah, menggigit bibir berarti gerak buah bidak dan lain-lainnya kode bisa diciptakan sendiri. Ini tentu saja akan bikin 'kisruh' 'kejujuran' sebuah turnamen. Jadi jika pemain melihat-lihat sekitarnya (teman yang ada di depan/sampingnya) perlu diwaspadia, karena bisa jadi temannya ini memberi kode kepadanya.
8.Mengkondisikan para peserta agar mengalami kelelahan fisik dan mental (bisa dilakukan oleh tuan rumah)
Ini pernah terjadi juga dan pernah saya alami sendiri. Tempat turnamen sengaja dibuat sejauh mungkin dengan lokasi penginapan. Lokasi penginapan dibuat tidak nyaman, banyak kebisingan dan seterusnya. Hal-hal seperti ini sedikit banyak akan mengganggu konsentrasi peserta selama ikut turnamen (pserta mudah stress). Tuan rumah yang terbukti melakukan hal semacam ini patut disayangkan dan perlu mendapat peringatan keras dari yang berwenang.
9.Memberi keputusan tidak adil / berat sebelah saat menangani kasus dalam pertandingan
Sudah sering terjadi di olahraga manapun bahwa pihak tuan rumah, seringkali mendapatkan bantuan baik langsung maupun tidak langsung dari para wasit catur yang bertugas dalam suatu turnamen. Untuk mencegahnya sangat baik memang kalo dalam setiap turnamen selalu dibentuk dewan hakim (terdiri dari banyak anggota yang berpengalaman dan mempunyai kredibilitas tinggi) untuk mengadili perkara-perkara catur yang terjadi dalam turnamen.
10.Menggunakan peralatan catur yang tidak normal (Buah/Papan Catur,Jam Catur) untuk keuntungan dirinya
Saya melihat ada pecatur yang melakukan kecurangan dengan sengaja men-setting jam catur agar tidak normal. Utamanya jika memegang putih, karena biasanya peratuan dalam turnamen mensyaratkan yang pegang putih wajib menyediakan peralatan catur (papa, buah dan jam catur). Tentu direkayasa mekanik jam caturnya agar jam catur lawan berjalan lebih cepat dari biasanya, dan jam caturnya berlaku lambat. Coba tanyakan kepada tukang jam, bahwa hal seperti ini bisa dilakukan dengan mudah.
Semoga kita semua (utamanya saya sendiri) bisa terhindar dari kecurangan-kecurangan seperti tersebut di atas. Kita perkuat semangat GENS UNA SUMUS, agar kita tidak tega menodai permainan yang kita cintai ini dengan kelakuan-kelakukan yang tidak terpuji. Amiin.
Bagi teman-teman yang merasa ada yang salah/kurang dari posting saya ini, silakan memberi komentarnya/koreksi/tambahannya di bawah.
GENS UNA SUMUS.